Friday, June 11, 2010

Senyum dan Berpikir Positif


Cobalah untuk memikirkan hal yang buruk sambil tersenyum, tidak mudah bukan? Hal tersebut dikarenakan ketika kita tersenyum, otomatis tubuh kita mengirimkan sinyal-sinyal positif. Tentu saja berbeda halnya antara senyuman tulus, licik, ataupun palsu. Setiap manusia pastinya dapat tersenyum, bahkan senyum itu sendiri jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan hal sebaliknya, cemberut, sebab dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, namun hanya tiga belas otot untuk tersenyum. Senyum terbukti dapat mengendurkan urat saraf yang tegang.

Senyum juga merupakan komunikasi nonverbal, suatu cara berkomunikasi tanpa harus mengucapkan kata-kata, yang seharusnya dapat dimengerti oleh manusia manapun yang melihatnya, bahkan oleh seorang bayi sekalipun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa orang ahli pada tahun 1991, bahwa di dalam setiap senyuman terjadi peningkatan pesan positif yang komunikatif. Selain itu, hal kecil yang bermakna besar ini dapat ‘mencairkan’ suasana, mengubah keadaan dari yang awalnya tak nyaman menjadi lebih nyaman.

Sama halnya dengan tersenyum, berpikir positif juga dapat membuat perasaan menjadi lebih tenang, menjernihkan pikiran, dan mengendurkan saraf yang tegang. Ketika stres, tentunya solusi-solusi yang dipikirkan akan sulit muncul, jika munculpun tak akan sebaik yang diharapkan. Dalam keadaan seperti ini, cobalah menarik nafas, menahannya sebentar, menghembuskannya, dan hadirkan senyuman kecil. Kemudian aturlah pikiran agar menjadi lebih fleksibel, setelah menjadi lebih tenang, barulah solusi dapat muncul. Hal ini dapat melancarkan aliran darah, mengendurkan otot dan menghambat stres yang akan datang.

Kita juga dapat mengurangi stres seseorang dengan menghadirkan senyuman kepadanya. Senyuman seseorang dapat menghadirkan suasana yang lebih riang dan hangat. Pada umumnya, orang lain akan ikut tersenyum dengan melihat orang yang sedang senyum, karena senyuman itu menular. Tentunya kita juga dapat merasakan bahwa dengan melihat orang tersenyum, suasana akan menkadi lebih tentram dan nyaman.

Senyuman merupakan obat yang cukup berkhasiat, tanpa harus mengeluarkan sepeserpun. Hal ini berharga, namun tak dapat dibeli ataupun dicuri oleh siapapun. Senyuman dapat ‘memperkaya’ si penerima tanpa harus membuat pemberinya menjadi lebih miskin. Ketika melihat orang di sekitarmu tampak bosan atau enggan untuk tersenyum lagi, berikanlah senyum 227. Caranya? Tarik bibir kananmu 2 cm ke atas, tarik bibir kiri 2 cm ke atas, tahan 7 detik. Senyum seperti inilah yang banyak disebut sebagai senyuman tulus. Tersenyumlah, tidak ada yang rugi,
‘kan?


Referensi:

http://lintoherlambang.com/manfaat-berfikir-positif-dan-senyum.html
http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/20/senyum/

http://smilemakesmile.com/baby-smile/sweet-cute-baby-smile.html

http://www.pengembangandiri.com/articles/36/1/Keajaiban-Senyum/Page1.html


oleh: Amelia
(dimuat dalam majalah PARAMITA edisi 32--kalo ga salah)


No comments:

Post a Comment